BAB
I
FUNGSI
DAN PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
SUMBER : MK AKUNTANSI BIAYA 1 / TAVITRI RANGKUTI, SE. MM
A.
FUNGSI
MANAJEMEN
1. Kelompok
manajemen atas (top management) atau setingkatnya meliputi Direktur atau
Direksi perusahaan, Menejer Bagian;
2. Kelompok
manajemen menengah (midle management) meliputi manajer cabang, kepala
departemen, kepala divisi atau yang setingkat;
3. Kelompok
manajemen bawah (lower management), meliputi mandor, kepala regu dan yang
setingkat.
Semua
kelompok memerlukan data biaya yang harus disajikan secara sistematis dalam
melaksanakan fungsi manajemen yaitu untuk menentukan tujuan perusahaan dan
merealisasi atau mencapai tujuan tersebut dengan efektif dan efisien.
Adapun
Fungsi manajemen meliputi :
1. Perencanaan
2. Mengorganisasi
3. Pengarahan
4. Pengendalian
B.
STRUKTUR
ORGANISASI PERUSAHAAN
Struktur
organisasi dibentuk untuk mnentukan posisi, wewenang, kewajiban, tanggungjawab,
serta hubungan antar menejer di dalam perusahaan.
Dalam
hubungannya dengan akuntansi biaya, organisasi perusahaan akan bermanfaat :
1. Untuk
menyusun sistem akuntansi biaya (cost system) dan pelaporan biaya (cost report)
sesuai dengan tanggungjawab individual dalam mencapai tujuan.
2. Untuk
menggambarkan organisasi bagian akuntansi yang bertugas menysuun informasi
keuangan yang akan digunakan sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya.
C.
HUBUNGAN
AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi
keuangan adl proses pencatatan dan penggolongan,
peringkasan, dan penyajian dari traksaksi keuangan dengan cara yang sistematis,
serta penafsiran terhadap hasilnya dari laporan yang disajikan oleh akuntans.
Tujuan
akuntansi keuangan adl sebagai alat pembantu untuk menjalankan fungsi, alat
komunikasi dan pertanggung-jawaban dari manajemen kepada berbagai pihak yang
menggunakan laporan keuangan.
Keterbatasan
akuntansi keuangan bagi manajemen, khususnya untuk perusahaan manufaktur, adl :
1. Untuk
penentuan harga pokok berbagai jenis produk atau berbagai jasa yang dihasilkan
perusahaan.
2. Untuk
menyususn perencanaan dan mengendalikan biaya.
3. Untuk
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan biaya.
D.
PENGERTIAN
DAN TUJUAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi
biaya adl salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam
memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistimatis, serta menyajikan
informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
Pada awal timbulnya akuntansu biaya mula-mulanya hanya
ditujukan untuk penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan, akan
tetapi dengan semakin pentingnya biaya non produksi, yaitu biaya pemasaran, dan
administrasi umum, akuntansi biaya saat ini ditujukan untuk menyajikan
informasi biaya bagi manajemen baik biaya produksi maupun non produksi.
Tujuan
atau manfaat akuntansi biaya adl
menyediakan salah satu informasi yang diperlukan menejemen dalam pengelola
perusahaan, yaitu informasi biaya yang bermanfaat untuk :
1. Perencanaan
dan pengendalian biaya.
2. Penentuan
harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan tepat dan
teliti.
3. Pengambilan
keputusan oleh menejemen.
Oleh
karena itu tugas dari akuntansi biaya, biasanya dilaksanakan oleh bagian
akuntansi biaya, secara terperinci adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan
data biaya yang diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan.
2. Menyediakan
data biaya untuk pengambilan keputusan sehari-hari atau proyek khusus yang
memerlukan pemilihan alternatif yang harus diambil.
3. Berpartisipasi
dalam berkreasi dan menyusun badget.
4. Menetapkan
metode dan prosedur pengendalian dan perbaikan operasi serta program
pengurangan biaya.
5. Mengembangkan
sistem dan analisa biaya dalam rangka penentuan harga pokok dan menganalisa
penyimpangan dan pengendalian phisik.
6. Menyusun
laporan biaya.
A.
KONSEP
AKUNTANSI BIAYA
Konsep
dan terminologi akuntansi biaya diperlukan untuk dasar pembahasan akuntansi
biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penysusunan laporan
biaya.
Beberapa
konsep dan terminologi yang sering dipalkai :
1.
Harga
perolehan atau harga pokok (cost)
Adl
jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan
jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang
telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan
terjadi)
2.
Biaya
(expenses)
Adl
harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
3.
Penghasilan
(revenues)
Adl
jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka penjualan barang
dagangan, produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan kepada pihak lain.
4.
Rugi
dan laba (profit and loss)
Adl
hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara semua penghasilan dengan
semua biaya dalam periode akuntansi yang sama.
5.
Rugi
(losses)
Adl
berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan karena pengambilan
modal oleh pemilik, di mana tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya
aktiva tersebut.
B.
PENGGOLONGAN
BIAYA
Adl
proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan eleman yang ada ke
dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan
informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.
1.
Penggolongan
biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan (cost
classified accourding to the function of business activity)
Fungsi
pokok dari kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan ke dalam :
a. Fungsi produksi,
yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai yang siap untuk dijual.
b. Fungsi pemasaran,
yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk selesai yang
siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai
yang diinginkan perusahaan.
c. Fungsi administrasi dan umum,
adl fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan,
pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat
berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
d. Fungsi keuangan (financial),
yaitu fungsi berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang
diperlukan perusahaan.
Atas
dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya produksi,
yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
b. Biaya pemasaran,
yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan
piutang menjadi kas.
c. Biaya administrasi dan umum,
yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.
d. Biaya keuangan,
adl semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan.
2.
Penggolongan
biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan.
Untuk
dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya
dibebankan, lebih dahulu perlu dibahas penggolongan pengeluaran (expenditures),
di mana penggolongan pengeluaran akan berhubungan dengan kapan pengeluaran
tersebut akan menjadi biaya.
1.
Penggolongan
biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan atau
volume.
Penggolongan
biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas terutama untuk
tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi
perubahan biaya terhadap kegiatan dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Biaya
tetap (fixed cost)
Karakteristik
biaya teta sebagai berikut :
1) Biaya
yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
2) Pada
biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan
perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya
satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
b.
Biaya
variabel (variable cost)
Karakteristik
biaya variabel sebagai berikut :
1) Biaya
yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan
perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah
total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah
total biaya variabel.
2) Pada
biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan,
jadi biayasatuan konstan.
c.
Biaya
semi variabel (semi variable cost)
Karakteristik
biaya semi variabel sebagai berikut :
1) Biaya
yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan
tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.
2) Pada
biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding.
2.
Penggolongan
biaya sesuai dengan obyek atau pusat biaya yang dibiayai.
Penggolongan
biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dibagi menjadi :
a.
Biaya
langsung (direct cost)
Adl
biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau
pusat biaya tertentu.
b.
Biaya
tidak langsung (indirect cost)
Adl
biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek
atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa
obyek atau pusat biaya.
3.
Penggolongan
biaya untuk tujuan pengendalian biaya.
Untuk
pengendalian biaya informasi biaya yang ditujukan kepada menejemen
dikelompokkan ke dalam :
a.
Biaya
terkendalikan (controllable cost)
Adl
biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
b.
Biaya
tidak terkendalikan (uncontrollable cost)
Adl
biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu
berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
pejabat dalam jangka waktu tertentu.
4.
Penggolongan
biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.
Untuk
tujuan pengambilan keputusan oleh menejemen data biaya dikelompokkan di dalam :
a.
Biaya
relevan (relevant cost)
Adl
biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya
tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
b.
Biaya
tidak relevan (irrelevant cost)
Adl
biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini
tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan
keputusan.
A.
METODE
PENGUMPULAN HARGA POKOK
Secara
ekstrim pola pengumpulan harga pokok dapat dikelompokkan menjadi dua metode
yaitu : 1. Metode harga pokok pesanan dan 2. Metode harga pokok proses.
1.
Metode
harga pokok pesanan (job order cost method)
Adl
metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap
pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak
dapat dipisahkan identitasnya.
Pada
harga pokok pesanan, harga pokok dikumpulkan untuk setiap pesanan sesuai dengan
biaya yang dinikmati oleh setiap pesanan, jumlah biaya produksi setiap pesanan
akan dihitung pada saat pesanan selesai.
2.
Metode
harga pokok proses (process cost method)
Adl
metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap
satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, tahun.
Kegiatan
produksi perusahaan ditentukan oleh budget produksi atau skedul produksi untuk
satuan waktu tertentu yang sekaligus dipakai dasar oleh bagian produksi untuk
melaksanakan produksi.
Karakteristik
dari metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses sebagai berikut :
SEGI PERBEDAAN
|
METODE HARGA POKOK
PESANAN
|
METODE HARGA POKOK PROSES
|
Dasar kegiatan produksi
|
Pesanan langganan
|
Budget produksi
|
Tujuan produksi
|
Untuk melayani pesanan
|
Untuk persediaan yang dijual
|
Bentuk produk
|
Tergantung spesifikasi pemesan dan
dapat dipisahkan identitasnya
|
Homogin dan standar
|
Biaya produksi dikumpulkan
|
Setiap pesanan
|
Setiap satuan waktu
|
Kapan biaya produksi dihitung
|
Pada saat suatu pesanan selesai
|
Pada akhir periode/satuan waktu
|
Menghitung harga pokok
|
Harga pokok pesanan tertentu
Jumlah produk pesanan yang
bersangkutan
|
Harga pokok periode tertentu
Jumlah produk periode yang bersangkutan
|
Contoh perusahaan
|
Percetakan, kontraktor, konsultan, kantor
akuntan
|
Semen, kertas, tekstil, petrokimia,
penyulingan minyak, PLN, air minum, angkutan
|
Dalam
praktek terdapat modifikasi metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses
misalnya pada :
1.
Harga
pokok pesanan berganda (multiple job cost method)
Digunakan
perusahaan kontraktor bangunan yang mengerjakan kontrak untuk jangka panjang
dan terdiri dari beberapa tahap pekerjaan, maka harga pokok pesanan harus
diselenggarakan untuk setiap tahap pekerjaan.
2.
Metode
harga pokok klas/jenis (class cost method)
Dalam
beberapa perusahaan dapat menghasilkan beberapa jenis produksi yang dapat
digolongkan ke dalam klas atau kelompok-kelompok tertentu.
3.
Metode
harga pokok perakitan (assembly cost method)
Melaksanakan
proses produksi dengan membeli seluruh atau sebagian produk (suku cadang) dari
pihak luar kemudian dirakit menjadi beberapa jenis produk.
B.
SISTEM
AKUNTANSI BIAYA
Adl
organisasi dari formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang
terkoordinasi dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi
biaya bagi menejemen.
Secara
ekstrim sistem akuntansi biaya dapat dikelompokkan menjadi dua sistem, yaitu :
1.
Sistem
harga pokok sesungguhnya
Adl
sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya sesungguhnya dinikmati.
2.
Sistem
harga pokok yang ditentukan di muka
Adl
sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di muka sebelum suatu produk
atau pesanan atau jasa dimulai dikerjakan.
C.
JUMLAH
TOTAL BIAYA DAN BIAYA SATUAN
Adl
seluruh biaya yang dibebankan dalam melaksanakan kegiatan produksi atau
menghasilkan jasa tertentu atau melaksanakan kegiatan yang lain.
Biaya
satuan (unit cost) adl seluruh biaya yang dibebankan
dalam melaksanakan kegiatan produksi atau menghasilkan jasa atau kegiatan
tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk atau jasa yang dihasilkan.
D.
FUNGSI
LAPORAN KEUANGAN
Informasi
akuntansi merupakan alat komunikasi atas hasil yang dicapai menejemen kepada
pihak luar atau di dalam perushaaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar