PonPes Miftahun Najah Lamongan-Kramatwatu 2011.
Mencegah
kemaksiatan panca indra
Menjaga
mata dari melihat hal-hal yang dilarang
Allah Swt, menjaga telinga dari mendengar kata-kata yang buruk, menjaga mulut
dari berkata dusta dan keji, serta menjaga anggota tubuh dari melakukan hal-hal
yang dilarang Allah SWT. Secata khusus,
mata adalah pintu utama yang palin potensaial merusak hati. Pepatah mengatakan,
“Dari mata turun ke hati”. Itulah sebabnya Allah menurunkan ayat khusus agar
tetap menjaga pandangan kita. Allah SWT
berfirman;
“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. 24 : 30).
Menjauhi
lingkungan yang buruk
Agar
tetap semangat dalam beibadah, maka
jangan bergaul dengan teman-teman yang tidak mengajak kita kearah
kebaikan. Terdapat kawula muda yang
tidak begitu sensitive dengan akhlak
teman sepergaulannya, yang dilihat dari temannya hanyalah popularitas,
kekayaan atau kecantikannya.
Nabi SAW pernah mengingatkan, “Barangsiapa bergaul dengan tukang api, maka akan terkena
percikannya, sebaliknya, barang siapa bergaul dengan pedagang minyak wangi,
maka akan kecipratan keharumannya”.
Pepatah
mengatakan, “ Jika kita ingin melihat kemuliaan seseorang , lihatlah
teman-temannya”.
Al-Quran sebagai
panduan umat Islam telah menginformasikan penyesalan manusia di hari kiamat
karena kemitraan yang ia jalin selama di dunia adalah kemitraan yang berorientasi materi dan duniawi. Allah berfirman :
.”
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku
(dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku)
(QS. 25 : 28)
[1065]
Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah
menyesatkannya di dunia.
Ini
berarti bahwa pertemanan adalah sesuatu
yang penting dalam Islam. Karena pembentukan diri kita jangan sangat
dipengaruhi oleh orang-orang yang
berada di sekitar kita.
Membaca
buku-buku Islam
Cara
lain untuk meningkatkan semangat meningkatkan semangat ibadah adalah banyak
membaca buku-buku keislamanm terutama buku-buku tentang tazkiyatun nafs kebersihan hati seperti buku-buku
tentang sejarah hidup Nabi Muhammad saw,
cerita-cerita penuh hikmah dll. Baca buku Islam secara rutin dan terjadwal.
Jangan pernah abai untuk membaca buku-buku Islam secara rutin. Kalau perlu, kita mempunyai perpustakaan
pribadi yang membuat kita lebih mudah membaca buku-buku Islam sesuai kebutuhan.
Buku-buku
Islam merupakan inspirasi positif untuk
mendongkrak spirit ibadah kita. Dengan
membaca buku tentang kehidupan para sahabat misalnya, kita akan termotifasi
untuk menggapaai prestasi-prestasi ibadah mereka. Contoh, Tilawatul Qur’an di
kalangan para sahabat , di antara mereka ada yang mampu mengkhatamkannya dalam
satu pekan sekali. Ada yang tiga hari sekali yang pada akhirnya dilarang oleh
Rasulullah saw dengan pertimbangan akan meminimalisir aspek tadabbur Al-Qur’an.
Konsisten
mengikuti majlis ilmu
Hal
penting lainnya dalam menjaga semangat ibadah adalah menghadiri pengajian secara
rutin. Pengajian disini maksudnya adalah belajar agama aqidah, akhlaq, ibadah, fiqih dll bukan sekedat membaca Al-Qur’an.
Sebaliknya
setiap muslim memiliki pengajian tetap yang dikunjungi secara rutin. Salah satu
perbedaan umat dahulu dan kini adalah umat Islam terdahulu salaf mempunyai kebiasaan ngaji. Bahkan mereka merasa aib jika absen dari pengajian. Sebaliknya umat Islam sekarang tidak lagi suka dengan
pengajian, ikut pengajian tidak lagi menjadi agenda prioritas dalam jadwal
mereka. Kalau ada waktu kosong baru mereka ngaji. Bukan sebaliknya, berani
mengorbankan acara lain demi mengikuti pengjian secara rutin.
Faedah
mengikuti pengajian sangat banyak. Diantaranya seperti yang disabdakan Nabi
Muhammad saw ,” Tidak ada suatu kaum yang menghadiri majekis dzikir pengajian kecuali malaikat akan mengelilinginya selama berda di dalam majelis, dilingkupi oleh rahmat-Nya, diturunkan
ketenangan ke dalam hatinya , dan disebut-sebut namanya oleh Allah SWT di hadapan
makhluk-makhluk dilangit”.
Menambah
ibadah sunnah
Jika
semangat ibadah ingin lebih mantap lagi, sebaliknya kita juga melakukan ibadah
sunnah yang merupakan ibadah tambahan nafilah. Ibadah sunnah itu banyak, antara lain:
membaca Al-Qur’an, sholat dhuha, sholat
tahajud, infak, shaum sunnah, bersedekah dll. Lakukan dengan rutin walau
sedikit daripada sekaligus tetapi
jarang. “Amal yang disukai Allah adalah amal yang rutin walau sedikit”.HR,
Muslim. Untuk menjaga rutinitas idadah sunnah sebaiknya Anda membuat catatan
tentang ibadah yang sudah dan belum dilakukan dalam setiap hari. Insya Allah
dengan rutinitas ibadah sunnah, iman kita akan selalu prima. Wallahu ‘alam
Sumber: ALAMAR ”Maintenance Spirit Ibadah” edisi 88 vii/2011/www.alamar.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar