MAKALAH
PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas Pengantar Manajemen
Dosen : M. Ridwan, SE
Disusun
oleh:
AHMAD
JAELANI
NIM :
230130070
HANJAR
SETIA LAKSANA
NIM :
2320130083
ISWAHYUDI.
K
NIM :
2320130068
IZZATUL
FAQIH
NIM :2310130019
NURDIN
NIM :2310130122
SEMESTER II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI PPKM
UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYYAH
JAKARTA
BAB I
A. PENGERTIAAN
Perencanaan
meruapakan kegiatan atau proses
membuat rencana kelak yang
dipakai perusahaan
atau organisasi dalam
rangka melaksanakan pencapaian tujuannya. Didalam kegiatan-kegiatannya,
perusahaan atau organisasi banyak berhadapan
dengan berbagai keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja, dana, waktu,
peralatan dan kemampuan. Karena itu, dengan adanya rencana, diharapkan kegiatan
menjadi lebih efektif dan efesien, terlebih lagi dalam rangka melaksanakan roda
perusaan yang kempleks dan penuh persaingan.
Banyak
arti Perencanaan dikemukakan para ahli manajemen yang walaupun berdeda tetepi
pada prinsipnya saja , misalnya pendapat dari
Koontz & O’Donnell
(1972), Siagian (1994), Terry (1975). Dari banyak pendapat ahli itu dapat di
ambil maksud dan tujuannya yaitu;
Perencanaan
merupakan suatu proses atau salah satu fungsi manajemen yang merupakan
keputusan dalam mempikirkan (mengamsumsikan atau memprediksikan
tindakan-tindakan) kebutuhan organisasi di masa yang akan datang.
Perencanaan dapat di lihat dari beberapa sudut. Dilihat dari
sudut proses, perencanaan
merupkakan pemilihan dan sekaligus pengembangan tindakan yang paling menguntungkan dalam
mempersiapkan langkah untuk mencapai tujuan organisasi. Dilihat dari fungsi
manajemen, perencanaan merupakan kegiatan manajer dalam wewenangnya untuk
mencapai tuntuan
perusahaan. Dilihat sebagai
suatu keputusan, perencanaan di jabarkan dalam bentuk apa, siapa dan bagaimana
suatu tindakan akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Rencana dapat diartikan
sebagai susunan yang rinci mengenai kegiatan-kegiatan yang sistematis, tepat
dan akurat dama rangka mencapai tujuan perusahaan
atau organisasi. Dalam kerangka sistem perusahaan,
tujuan perusahaan hendaknya dapat dicapai dengan efektif dan efesien sehingga
dalam merealisasikannya diperlukan pengawan yang baik. Dari hasil yang di dapat
selanjutnya rencana akan menjadi umpan balik feed back yang berguna bagi evaluasi perencanaan.
Efisiensi adalah suatu perbandingan
atau rasio antara output dengan input (Jones, Pandlebury dalam Halim, 2001).
Efisiensi memiliki pengertian kemampuan daerah untuk mencapai output tetentu
dengan input minimal atau rasio keluaran terhadap masukan efisiensi suatu
daerah dapat dilihat dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi.
Analisis efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk
relatif. Untuk unit A adalah lebih efisien dibandingkan unit B, unit A lebih
efisien tahun ini dibanding tahun lalu dan seterusnya. Karena efisiensi diukur
dengan mengembangkan keluaran dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat
dilakukan dengan cara :
- Meningkatkan
output pada tingkat input yang sama.
- Meningkatkan
output dan proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input.
- Penurunan
input pada tingkat output yang sama.
- Penurunan
input pada tingkatan output yang lebih besar daripada proporsi penurunan
output.
Efektivitas
adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki kalau
seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud tertentu dan memang
menghendakinya, maka orang itu dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau
mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakinya (Liang Gie dalam Halim, 2001).
Efektivitas
adalah hubungan antara output pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya atau
perbandingan antara volume produksi yang dicapai dengan.
- LINGKUP BAHASAN
Pembahsan
yang akan dipaparkan pada inti bab ini yaitu;
a.
Pendekatan dama Membuat
Perencanaan
b.
Fungsi Perencanaan dan
Rencana
c.
Macam-macam Perencanaan
d.
Perencanaan Stratrgis
e.
Perencanaan Fungsional
Secara skema dan narasi, paparan
tersebut dapat dilihat berikut ini.
Pembahasan mengenai perencanaan dari manajemen perusahaan
pada bab ini akan terbagi atas tida kelompok besar yaitu macam-macam
perencanaan. Untuk itu terlebih
dahulu akan dipaparkan pendekatan yang digunakan dalam membuat perncanaan dan
fungsi dari perencanaan itu sendiri. Skemanya dapat dilihat berikut ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
URAIAN
a.
Pendekatan Dalam
Membuat Perencanaan
Dalam membuat rencana
organisasi, proses perncanaan dapat dilakukan dengan empat alternatif
pendekatan utama.
i.
Pendekatan
Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh
pimpinan organisasi. Untuk organisasi dibawahnya hanya melaksanakan apa saja
yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut sistem desentralisasi
(penyebaran kewenangan), pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petujuk
kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada
tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum di setujui
untuk di realisasikan.
ii.
Pendekatan
Bawah-Atas (Bottom-Up). Dalam pendekatan ini pemimpin puncuk memberikan
gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk misi, tujuan,
sasaran dan sumber daya yang memiliki. Langkah selanjutnya memberian kewenangan
kepada manajemen di tinggat bawahannya untuk menyusun perencanaan.
iii.
Pendekata Campuran.
Didalam kenyataan, relatif sulit ditemukan proses perencanaan yang murni
Atas-Bawah atau Bawah-Atas, yang dominan tentu saja kombinasi (campuran)
keduanya walaupun dengan persentase yang sangat relatif. Dengan pendekantan ini
pemimpin memberikan petujuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan
perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit organisasi dibawahnya
dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
iv.
Pendekatan Kelompok.
Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh kelompok tenaga ahli dalam
organisasi. Karena itu dibentuk suatu biro atau bagian khusus seperti Biro
Perencanaan. Di dalam organisasi permerintah negara kita disebut BAPPENAS
(Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).
B.
FUNGSI
PERENCANAAN DAN RENCANA
Telah dijelaskan dibagian
atas bahwa produk dari perencanaan adalah rencana atau rencana-rencana.
Rencana-rencana sangat bermanfaat bagi proses menajemen. Pada bagian ini akan
dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen suatu
organisasi.
a.
Penerjemah kebijakan
umum. Kebijakan umum organisasi ditetapkan oleh manajemen puncak dan untuk
melaksanakannya diperlukan tahapan penerjemah secara lebih konkret, jelas,
komprehesif dan bertahap melalui proses perencanaan.
b.
Berupa perkiraan
yang bersifat ramalan. Perncanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan ke
masa depan, bukan ke masa lalu. Apa yang terjadi di masa depan harus diramalkan
dengan analisa ilmiah serta bedasarkan fakta dan ata masa lalu dan sekarang.
c.
Berfungsi ekonomi.
Karena kemampuan suber daya yang tersedia sangat terbatas, penggunaan sumber daya
hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat digunakan
sesuai kebutuhan.
d.
Memastikan suatu
kegiatan. Agar pencapain tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap
orang dalam oerganisasi, perlu disusun rencana yang menyatu hak dan kewajiban,
tugan dan tanggung jawab serta wewenang mereka. Dengan adanya rencana yang
jelas, mereka akan berkerja dengan penuh kepastian.
e.
Alat koordinasi.
Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi. Agar
pelaksanaan koordinasi dapat berjalan lancar, salah satu alat yang dapat
membantu kegiatan ini adalah rencana kerja. Dari sini setiap orang mengetahui
tugas dan tanggung jawab masing-masng, bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan dan
seterusnya sehingga terlihat keterpaduan masing-masing kegiatan diperusahaan
dalam rangka mencapai tujuannya.
C.
MACAM-MACAM
PERENCANAAN
Proses perencanaan
untuk menghasilkan rencana atau rencana-rencana dapat dilihat dari sisi jangka
waktu serta fungsinya, yaitu dari sisi srategis dan operasional.
a.
Sisi jangka Waktu
Pada umumnya
dikenal tiga bentuk perencanaan, dilihat dari waktu yang digunakan untuk
pengaplikasian suatu rencana, yaitu:
Perencanaan Jangka
Panjang. Rencana ini akan mnjangkau berbentuk gari-garis besar ang sangat
strategis dan umum. Perencanaan masih bentuk garis-garis besar yang sangat
strategis dan umum. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai
pedoman kerja sehingga masih perlu dijabarkan dalam bentuk perncanaan jangka
menengah. Negara kita menggunakan waktu 25 tahun untuk setiap tahap perencanaan
jangka pangjang.
Perancanaan Jangka
Menengah. Biasanya akan menjangkau waktu sekitar 3-5 tahun ke depan.
Perencanaan jangka panjang akan dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan
perencanaan jangka menengah, sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan
prioritas. Sifat perncanaan ini lebih kongkret dan sasaran yang harus dicapai
sudah jelas. Negara kita menggunakan waktu 5 tahunan utnuk setiap perencanaan
jangka menengah yang di sebut Pembangunan Lima Tahun (PELITA).
Perencanaan Jangka
Pendek. Biasanya akan menjangkau waktu paling lama satu tahun, bahkan dapat
dibuat bulanan, kwartalan atau tengah tahunan. Perencanaan ini lebih kongkret
dan lebih rinci, lebih terukur dan leih jelas sasarannya, termasuk dalam hal
penggunaan sumber daya, metode pelaksanaan serta waktu mulai dan selesainya
tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut.
b.
Sisi Tingkatan Manajemen
Pada umumnya,
perncanaan dari sisi tingkatan manajemen terbagi dua, yaitu perncanaan strategi
dan perencanaan fungsional.
Perencanan
startegik. Merupakan bagaina dari Manajemen stragegik. Manajemen stgrategik
merupakan seni dan ilmu dalam pembuatan Formulating, penerapan implementing dan
evalusi keputusan-keputusan startegis antar fungsi yang memungkinkan sebuah
organisasi mencapai tujuan dimasa datang. Jadi, perencanaan strategis lebih
fokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan
strategi perusahaan utnuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Perencanaan
operasional. Merupakan bagian dari strategi operasioanl yang lebih mengaarah
pada bidang fungsional perusahaan dalam rangka memperjelas makna strategi utama
dengan identifikasi rincian yang spesifik dan berjangka pendek
diimplementasikan dalam bentuk kegiatan usaha sehari-hari. Strategis ini
menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga konsisten bukan
hanya dengan strategi utama yang telah ditentukan, tetapi juga startegi di
bidang fungsional lainnya.
D.
PERENCANAAN
STRATEGI
Sebelum mejelaskan tentang perencanaan strategi, terlebih
dalulu dipaparkan makna startegi dan taktik, karena dua istilah ini sering
diartikan rancu.
Mengacu pada pencapat Karl von Clausewitz maupun Peter Drucker yang dikutip
Wahyudi, disajikan ulang tiga contoh untuk membedakan arti strategi dan taktik.
Masalah-masalah startegi diatasi oleh manajemen puncak
yang perlu mempertimbangkan tidak hanya lingkungan internal tetapi junga
lingkungan ekternal yang biasanya mengorbankan biaya besar dengan berorientasi
pada masa depan serta mempengaruhi kemakmuran dalam jangka panjang.
a.
Model
b.
Untuk membahas perencanaan
strategi hendaknya kita mengacu pada model manajemen strategi agar
pembahasannya dapat fokus. Ibaratnya akan berdiskusi tentang rumah., paling tidak
kita sudah tahu gambaran umum bahwa rumah berfungsi untuk tempat tinggal, yang
terdiri paling tidak atas ruang tamu, kamar tidur, dapur, kamar mandi.
A.
PERENCANAAN
OPERASIONAL
Pemesanan bukanlah sekedar menjual atau memasang iklan,
tetapi merupakan suatu keseluruhan proses yang menyesuaikan perusahaan dengan
peluang-peluang terbaiknya, yang terdiri atas proses pembuatan perencanaan
pemasaran, menganalisis peluang pasar, memilih pasar sekarang, mengembangkan
bauran pemasaran dan mengelola usaha pemasaran. Proses-proses ini dilakukan
dalam rangka membantu tercapainya sasarng strategi yang telah direncanakan
secara menyeluruh. Setiap unsur dari proses
manajemen pemasaran ini dijelaskan sebagai berikut.
a.
Membaut Rencana
Pemasaran. Manajeman yang mengelola perusahaan memiliki tugan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, termasuk perencanaan bidang pemasaran
untuk dapat mengendalikan bauran pemasarannya. Perencanaan dapat berupa perencanaan
jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dan dapat juga berupa
perencaaanan korporasi maupun bisnis unit. Percanaan yang baik merupakan salah
satu faktor keberhasilan berusaha.
b.
Menganalisis Peluang
Pasar. Setiap perusahaan harus mampu mengidentifikasikan perluang-peluang baru
di pasar dan terus-menerus mencari cara-cara baru untuk menawarkan nilai kepada
konsumen.
c.
Memilih Pasar Sasaran.
Perusahaan tahu tidak akan dapat memuaskan semua konsumennya sehingga perlu
memilih masyarakat konsumen yang akan dilayani secara lebih menguntungkan dari
pada pesaingnya. Untuk dapat memilih konsumen sasaran ini dilakukan
langkah-langkah: pengukuran dan peramalan permintaan, segmentasi pasar,
penetapan pasar sekarang dan penentuan posisi pasar.
d.
Mengembangkan Bauran
Pemasaran. Setelah dibuat, rencana pemasaran perlu dikembangkan menjadi
rancangan program yang lebih detail, serperti rencana kerja, jadwal waktu
pelaksanaan, serta pemakaian sumberdaya yang terpadu di antara keempat bauran
pemasaran.
e.
Mengelola Usaha
Pemasaran. Saat mengembangkan strategi pemasaran, manajer harus mempertimbangkan
posisi dan sumberdaya perusahaan dalam menghadapi posisi dan sumber daya
pesaing, kemudian secara efektif mengelola dan menyesuaikan strategi-strategi
ini dengan kondisi-kondisi yang terus berubah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian perencanaan dan pembahasan,
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a.
Perencanaan merupakan suatu proses atau salah satu fungsi manajemen yang
merupakan keputusan dalam mempikirkan (mengamsumsikan atau memprediksikan tindakan-tindakan)
kebutuhan organisasi di masa yang akan datang.
b.
Perencanaan meruapakan kegiatan atau porses membuat rencana kelak yang
dipakai perusahaan atau organisasi dalam rangka melaksanakan pencapaian
tujuannya.
Perencanaan
sangat bermanfaat bagi proses menajemen,
dari sisi jangka waktu
perencanaan terbagi menjadi tiga, yaitu: perencanaan
jangka panjang, perancanaan
jangka menengah dan perencanaan jangka pendek sedangkan dri sisi
tingkatan manajemen terbagi dua, yaitu: perncanaan strategi dan perencanaan
fungsional
B. Saran
Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan serta beberapa kesimpulan pada makalah ini,
adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui makalah ini agar mendapatkan
hasil yang lebih baik, yaitu:
Bagi para
mahasiswa diharapkan jangan hanya terfokus pada perencanaannya saja tetapi juga
harus memperhatikan komponen Manajemen lainnya, contohnya perorganisasian,
pengendalian, pengontrolan dan lain sebagainya yang dapat menunjang kegiatan
manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: SUN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar