x

#htmlcaption1 aj43 Management aj43 Management aj43 Management aj43 Management aj43 Management #htmlcaption1 aj43 Management #htmlcaption2 aj43 Management #htmlcaption1
Selamat Datang di Website AJ43 Management / WA : 0899-0019-009 "Salam Hangat"

Jumat, 05 Desember 2014

MAKALAH PERENCANAAN (PLANNING)




MAKALAH
PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas Pengantar Manajemen
Dosen : M. Ridwan, SE



 








Disusun oleh:

AHMAD JAELANI
NIM : 230130070

HANJAR SETIA LAKSANA
NIM : 2320130083

ISWAHYUDI. K
NIM : 2320130068

IZZATUL FAQIH
NIM :2310130019

NURDIN
NIM :2310130122


SEMESTER II
JURUSAN  AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI PPKM
UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYYAH
JAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.    PENGERTIAAN
Perencanaan meruapakan kegiatan atau proses membuat rencana kelak yang dipakai perusahaan atau organisasi dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya. Didalam kegiatan-kegiatannya, perusahaan atau organisasi banyak berhadapan dengan berbagai keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja, dana, waktu, peralatan dan kemampuan. Karena itu, dengan adanya rencana, diharapkan kegiatan menjadi lebih efektif dan efesien, terlebih lagi dalam rangka melaksanakan roda perusaan yang kempleks dan penuh persaingan.
Banyak arti Perencanaan dikemukakan para ahli manajemen yang walaupun berdeda tetepi pada prinsipnya saja , misalnya pendapat dari Koontz & O’Donnell (1972), Siagian (1994), Terry (1975). Dari banyak pendapat ahli itu dapat di ambil maksud dan tujuannya yaitu;
Perencanaan merupakan suatu proses atau salah satu fungsi manajemen yang merupakan keputusan dalam mempikirkan (mengamsumsikan atau memprediksikan tindakan-tindakan) kebutuhan organisasi di masa yang akan datang.
Perencanaan dapat di lihat dari beberapa sudut. Dilihat dari sudut proses, perencanaan merupkakan pemilihan dan sekaligus pengembangan tindakan yang paling menguntungkan dalam mempersiapkan langkah untuk mencapai tujuan organisasi. Dilihat dari fungsi manajemen, perencanaan merupakan kegiatan manajer dalam wewenangnya untuk mencapai tuntuan perusahaan. Dilihat sebagai suatu keputusan, perencanaan di jabarkan dalam bentuk apa, siapa dan bagaimana suatu tindakan akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Rencana dapat diartikan sebagai susunan yang rinci mengenai kegiatan-kegiatan yang sistematis, tepat dan akurat dama rangka mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Dalam kerangka sistem perusahaan, tujuan perusahaan hendaknya dapat dicapai dengan efektif dan efesien sehingga dalam merealisasikannya diperlukan pengawan yang baik. Dari hasil yang di dapat selanjutnya rencana akan menjadi umpan balik feed back yang berguna bagi evaluasi perencanaan.
Efisiensi adalah suatu perbandingan atau rasio antara output dengan input (Jones, Pandlebury dalam Halim, 2001). Efisiensi memiliki pengertian kemampuan daerah untuk mencapai output tetentu dengan input minimal atau rasio keluaran terhadap masukan efisiensi suatu daerah dapat dilihat dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasi. Analisis efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam bentuk relatif. Untuk unit A adalah lebih efisien dibandingkan unit B, unit A lebih efisien tahun ini dibanding tahun lalu dan seterusnya. Karena efisiensi diukur dengan mengembangkan keluaran dan masukan, maka perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara :
-   Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.
-   Meningkatkan output dan proporsi yang lebih besar daripada proporsi peningkatan input.
-   Penurunan input pada tingkat output yang sama.
-   Penurunan input pada tingkatan output yang lebih besar daripada proporsi penurunan output.
Efektivitas adalah suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat yang dikehendaki kalau seseorang melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud tertentu dan memang menghendakinya, maka orang itu dikatakan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendakinya (Liang Gie dalam Halim, 2001).
Efektivitas adalah hubungan antara output pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya atau perbandingan antara volume produksi yang dicapai dengan.

  1. LINGKUP BAHASAN
Pembahsan yang akan dipaparkan pada inti bab ini yaitu;
a.         Pendekatan dama Membuat Perencanaan
b.         Fungsi Perencanaan dan Rencana
c.         Macam-macam Perencanaan
d.        Perencanaan Stratrgis
e.         Perencanaan Fungsional
Secara skema dan narasi, paparan tersebut dapat dilihat berikut ini.
            Pembahasan mengenai perencanaan dari manajemen perusahaan pada bab ini akan terbagi atas tida kelompok besar yaitu macam-macam perencanaan. Untuk itu terlebih dahulu akan dipaparkan pendekatan yang digunakan dalam membuat perncanaan dan fungsi dari perencanaan itu sendiri. Skemanya dapat dilihat berikut ini.

 




BAB II
PEMBAHASAN

A.       URAIAN
a.       Pendekatan Dalam Membuat Perencanaan
Dalam membuat rencana organisasi, proses perncanaan dapat dilakukan dengan empat alternatif pendekatan utama.
                             i.      Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down). Perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh pimpinan organisasi. Untuk organisasi dibawahnya hanya melaksanakan apa saja yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut sistem desentralisasi (penyebaran kewenangan), pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petujuk kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum di setujui untuk di realisasikan.
                           ii.      Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). Dalam pendekatan ini pemimpin puncuk memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk misi, tujuan, sasaran dan sumber daya yang memiliki. Langkah selanjutnya memberian kewenangan kepada manajemen di tinggat bawahannya untuk menyusun perencanaan.
                         iii.      Pendekata Campuran. Didalam kenyataan, relatif sulit ditemukan proses perencanaan yang murni Atas-Bawah atau Bawah-Atas, yang dominan tentu saja kombinasi (campuran) keduanya walaupun dengan persentase yang sangat relatif. Dengan pendekantan ini pemimpin memberikan petujuk perencanaan organisasi secara garis besar sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit organisasi dibawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
                         iv.      Pendekatan Kelompok. Dengan pendekatan ini, perencanaan dibuat oleh kelompok tenaga ahli dalam organisasi. Karena itu dibentuk suatu biro atau bagian khusus seperti Biro Perencanaan. Di dalam organisasi permerintah negara kita disebut BAPPENAS (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).




B.        FUNGSI PERENCANAAN DAN RENCANA
Telah dijelaskan dibagian atas bahwa produk dari perencanaan adalah rencana atau rencana-rencana. Rencana-rencana sangat bermanfaat bagi proses menajemen. Pada bagian ini akan dipaparkan enam fungsi utama rencana atau perencanaan manajemen suatu organisasi.
a.          Penerjemah kebijakan umum. Kebijakan umum organisasi ditetapkan oleh manajemen puncak dan untuk melaksanakannya diperlukan tahapan penerjemah secara lebih konkret, jelas, komprehesif dan bertahap melalui proses perencanaan.
b.         Berupa perkiraan yang bersifat ramalan. Perncanaan berhubungan dengan perkiraan-perkiraan ke masa depan, bukan ke masa lalu. Apa yang terjadi di masa depan harus diramalkan dengan analisa ilmiah serta bedasarkan fakta dan ata masa lalu dan sekarang.
c.          Berfungsi ekonomi. Karena kemampuan suber daya yang tersedia sangat terbatas, penggunaan sumber daya hendaklah direncanakan melalui perhitungan yang matang agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.
d.         Memastikan suatu kegiatan. Agar pencapain tujuan dapat dilaksanakan dengan baik oleh setiap orang dalam oerganisasi, perlu disusun rencana yang menyatu hak dan kewajiban, tugan dan tanggung jawab serta wewenang mereka. Dengan adanya rencana yang jelas, mereka akan berkerja dengan penuh kepastian.
e.          Alat koordinasi. Koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.  Agar pelaksanaan koordinasi dapat berjalan lancar, salah satu alat yang dapat membantu kegiatan ini adalah rencana kerja. Dari sini setiap orang mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masng, bagaimana suatu pekerjaan dikerjakan dan seterusnya sehingga terlihat keterpaduan masing-masing kegiatan diperusahaan dalam rangka mencapai tujuannya.

C.       MACAM-MACAM PERENCANAAN
Proses perencanaan untuk menghasilkan rencana atau rencana-rencana dapat dilihat dari sisi jangka waktu serta fungsinya, yaitu dari sisi srategis dan operasional.
a.         Sisi jangka Waktu
Pada umumnya dikenal tiga bentuk perencanaan, dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, yaitu:
Perencanaan Jangka Panjang. Rencana ini akan mnjangkau berbentuk gari-garis besar ang sangat strategis dan umum. Perencanaan masih bentuk garis-garis besar yang sangat strategis dan umum. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai pedoman kerja sehingga masih perlu dijabarkan dalam bentuk perncanaan jangka menengah. Negara kita menggunakan waktu 25 tahun untuk setiap tahap perencanaan jangka pangjang.
Perancanaan Jangka Menengah. Biasanya akan menjangkau waktu sekitar 3-5 tahun ke depan. Perencanaan jangka panjang akan dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan perencanaan jangka menengah, sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. Sifat perncanaan ini lebih kongkret dan sasaran yang harus dicapai sudah jelas. Negara kita menggunakan waktu 5 tahunan utnuk setiap perencanaan jangka menengah yang di sebut Pembangunan Lima Tahun (PELITA).
Perencanaan Jangka Pendek. Biasanya akan menjangkau waktu paling lama satu tahun, bahkan dapat dibuat bulanan, kwartalan atau tengah tahunan. Perencanaan ini lebih kongkret dan lebih rinci, lebih terukur dan leih jelas sasarannya, termasuk dalam hal penggunaan sumber daya, metode pelaksanaan serta waktu mulai dan selesainya tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut.
b.      Sisi Tingkatan Manajemen
Pada umumnya, perncanaan dari sisi tingkatan manajemen terbagi dua, yaitu perncanaan strategi dan perencanaan fungsional.
Perencanan startegik. Merupakan bagaina dari Manajemen stragegik. Manajemen stgrategik merupakan seni dan ilmu dalam pembuatan Formulating, penerapan implementing dan evalusi keputusan-keputusan startegis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa datang. Jadi, perencanaan strategis lebih fokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah dan strategi perusahaan utnuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Perencanaan operasional. Merupakan bagian dari strategi operasioanl yang lebih mengaarah pada bidang fungsional perusahaan dalam rangka memperjelas makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang spesifik dan berjangka pendek diimplementasikan dalam bentuk kegiatan usaha sehari-hari. Strategis ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga konsisten bukan hanya dengan strategi utama yang telah ditentukan, tetapi juga startegi di bidang fungsional lainnya.
D.       PERENCANAAN STRATEGI
Sebelum mejelaskan tentang perencanaan strategi, terlebih dalulu dipaparkan makna startegi dan taktik, karena dua istilah ini sering diartikan rancu.
Mengacu pada pencapat Karl von Clausewitz maupun Peter Drucker yang dikutip Wahyudi, disajikan ulang tiga contoh untuk membedakan arti strategi dan taktik.



Masalah-masalah startegi diatasi oleh manajemen puncak yang perlu mempertimbangkan tidak hanya lingkungan internal tetapi junga lingkungan ekternal yang biasanya mengorbankan biaya besar dengan berorientasi pada masa depan serta mempengaruhi kemakmuran dalam jangka panjang.
a.       Model
b.      Untuk membahas perencanaan strategi hendaknya kita mengacu pada model manajemen strategi agar pembahasannya dapat fokus. Ibaratnya akan berdiskusi tentang rumah., paling tidak kita sudah tahu gambaran umum bahwa rumah berfungsi untuk tempat tinggal, yang terdiri paling tidak atas ruang tamu, kamar tidur, dapur, kamar mandi.


A.       PERENCANAAN OPERASIONAL
Pemesanan bukanlah sekedar menjual atau memasang iklan, tetapi merupakan suatu keseluruhan proses yang menyesuaikan perusahaan dengan peluang-peluang terbaiknya, yang terdiri atas proses pembuatan perencanaan pemasaran, menganalisis peluang pasar, memilih pasar sekarang, mengembangkan bauran pemasaran dan mengelola usaha pemasaran. Proses-proses ini dilakukan dalam rangka membantu tercapainya sasarng strategi yang telah direncanakan secara menyeluruh.  Setiap unsur dari proses manajemen pemasaran ini dijelaskan sebagai berikut.
a.       Membaut Rencana Pemasaran. Manajeman yang mengelola perusahaan memiliki tugan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, termasuk perencanaan bidang pemasaran untuk dapat mengendalikan bauran pemasarannya. Perencanaan dapat berupa perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dan dapat juga berupa perencaaanan korporasi maupun bisnis unit. Percanaan yang baik merupakan salah satu faktor keberhasilan berusaha.
b.      Menganalisis Peluang Pasar. Setiap perusahaan harus mampu mengidentifikasikan perluang-peluang baru di pasar dan terus-menerus mencari cara-cara baru untuk menawarkan nilai kepada konsumen.
c.       Memilih Pasar Sasaran. Perusahaan tahu tidak akan dapat memuaskan semua konsumennya sehingga perlu memilih masyarakat konsumen yang akan dilayani secara lebih menguntungkan dari pada pesaingnya. Untuk dapat memilih konsumen sasaran ini dilakukan langkah-langkah: pengukuran dan peramalan permintaan, segmentasi pasar, penetapan pasar sekarang dan penentuan posisi pasar.
d.      Mengembangkan Bauran Pemasaran. Setelah dibuat, rencana pemasaran perlu dikembangkan menjadi rancangan program yang lebih detail, serperti rencana kerja, jadwal waktu pelaksanaan, serta pemakaian sumberdaya yang terpadu di antara keempat bauran pemasaran.
e.       Mengelola Usaha Pemasaran. Saat mengembangkan strategi pemasaran, manajer harus mempertimbangkan posisi dan sumberdaya perusahaan dalam menghadapi posisi dan sumber daya pesaing, kemudian secara efektif mengelola dan menyesuaikan strategi-strategi ini dengan kondisi-kondisi yang terus berubah.
   


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pengertian perencanaan dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a.       Perencanaan merupakan suatu proses atau salah satu fungsi manajemen yang merupakan keputusan dalam mempikirkan (mengamsumsikan atau memprediksikan tindakan-tindakan) kebutuhan organisasi di masa yang akan datang.
b.      Perencanaan meruapakan kegiatan atau porses membuat rencana kelak yang dipakai perusahaan atau organisasi dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya.
Perencanaan sangat bermanfaat bagi proses menajemen, dari sisi jangka waktu perencanaan terbagi menjadi tiga, yaitu: perencanaan jangka panjang, perancanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek sedangkan dri sisi tingkatan manajemen terbagi dua, yaitu: perncanaan strategi dan perencanaan fungsional

B.     Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan serta beberapa kesimpulan pada makalah ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui makalah ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
Bagi para mahasiswa diharapkan jangan hanya terfokus pada perencanaannya saja tetapi juga harus memperhatikan komponen Manajemen lainnya, contohnya perorganisasian, pengendalian, pengontrolan dan lain sebagainya yang dapat menunjang kegiatan manajemen.







DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: SUN.
 








Tidak ada komentar:

close